Cerita Rakyat asal-usul Cianjur kisah dariprovinsi Jawa Barat

Cerita Rakyat asal-usul Cianjur kisah dariprovinsi Jawa Barat ,Kabupaten Cianjur,terletak di provinsi Jawa Barat,Kabupaten yang sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan ini terkenal dengan hasil pertaniannya yaitu beras,sebagaimana tempat-tempat lainnya di Nusantara Cianjur juga memiliki kisah asal-usulnya,Atau Cerita Legenda yang Biasanya menjadi dongeng 

Cerita Rakyat asal-usul Cianjur kisah dariprovinsi Jawa Barat
Cerita Rakyat asal-usul Cianjur kisah dariprovinsi Jawa Barat


yang di turun temurunkan Pada Anak cucu sebagai sebuah narasi cerita atau Legenda Pada Suatu daerah,Entah Benar atau tidak nya,Karena ada beberapa Versi secara sejarah dan Juga Cerita yang berkembang Pada masyarakat yang di cerikatakan sebagai Sebuah dongeng atau legenda


dahulu kala di sebuah desa nan subur tersebutlah seorang tuan tanah yang kaya raya, ia menguasai sebagian besar sawah dan ladang di desa tersebut ,sayangnya tuan tanah tersebut sikapnya ,sangat kikir Ia mendapatkan hasil panen yang melimpah, tetapi sangat sedikit melakukan sedekah ,karena sikapnya itulah para warga desa menjuluki tuan tanah tersebut dengan nama pak Kikir

Cerita Rakyat asal-usul Cianjur kisah dariprovinsi Jawa Barat
Cerita Rakyat asal-usul Cianjur kisah dariprovinsi Jawa Barat


ini dua rantang beras jatahmu selama seminggu ,bukan hanya kepada Warga bahkan kepada anaknya pun Pak kikir ternyata juga bersikap kikir ,suatu hari salah Seorang warga desa yang sangat tua datang ke rumah Pak kikir 

kasihanilah cucu hamba belum makan,Namun Jawab Pak kikir ! apa pinjam beras Kau pikir aku tidak butuh beras cepat sana pergi ,tidak ada beras untuk persediaan beras sudah menipis 

Baca Juga :

Asal-usul Kota Bandung ,kisah dari provinsi Jawa Barat

Cerita Rakyat legenda Gunung Tampomas

melihat hal tersebut anak pak kikir mengambil satu rantang beras miliknya, Kakek ini saya masih punya sedang beras bawalah, terima kasih banyak Nak Budimu Sungguh Baik, Bapak tidak tahu bagaimana cara membalasnya sifat anak pak kikir ternyata sangat berlainan dengan ayahnya ,diam-diam tanpa sepengetahuan ayahnya Dia banyak membantu warga desa terutama mereka yang miskin dan sudah tua 


hingga akhirnya hujan pun tiba menandai datangnya musim tanam sebagaimana menjadi tradisi sebelum menanam padi,para warga desa mengadakan kenduri agar terhindar dari hama dan ketika panen mendapatkan hasil yang melimpah, 


Pak kikir pun juga melakukan kenduri meskipun hanya didasari rasa khawatir hasil panennya diganggu hama Pak kikir mengundang seluruh warga desa datangkerumahnya, namun warga yang datang penuh harap itu harus kecewa karena makanan yang disediakan sangat sedikit


Hal itu pun tidak cukup layak untuk disajikan kepada para tamu undangan,banyak diantara para tamu yang tidak kebagian makanan, tidak lama setelah warga desa berdatangan ,seorang nenek tua dengan pakaian lusuh datang ke rumah Pak kikir.

Baca Juga :

Jejak Sejarah Perjuangan Cianjur Bumi Ageung Cikidang

Arti Cut Dan teuku Dalam Masyarakat Aceh

hai nenek tua siapa kamu untuk apa datang kesini Tanya Pak kikir ,maaf tuan saya ini hanya Sebatang Kara hidup dari belas kasihan orang, kiranya Tuan Sudi memberi saya sedikit nasi ,dari kemarin saya Belum makan,Jawab si nenek,Namun Pak kikir menjawab, tidak ada nasi untukmu cepat pergi


Dan pak kikir tidak Punya rasa Belaskasih sama sekali, padahal hartanya berlimpah Kenapa dia susah sekali ya bermurah hati kepada sesama , sedikit nasi saja Tuan sekedar pengganjal perut ,Pak kikir menjawab sudah kubilang dari tadi tidak ada nasi untukmu Pergi cepat atau aku akan mengusirmu dengan kekerasan akhirnya si nenek tua itu pun pergi dari rumah Pak kikir 


diam-diam dari dalam rumah anak pak kikir melihat dan mendengarkan pembicaraan ayahnya dengan si nenek tua hatinya pun sangat sedih melihat perilaku ayahnya, Anak Pak kikir segera menyusul si nenek tua itu dan memberikan sebungkus nasi, Terima kasih banyak Nak ,hatimu Sungguh Baik Kelak hidupmu akan mulia,Hanya sedikit nasi ini yang bisa saya berikan nek, saat ini sudah lebih dari cukup orang tua seperti ku tidak butuh makan yang banyak hehehe 


Nah nanti malam kalau hujan mulai turun segeralah pergi dari Desa ini jangan memberitahu siapapun sebelum nanti malam dan ajaklah semua warga desa,Kata si nenek  Memangnya kenapa nek,Nak pak kikir terheran heran,Sudahlah turuti saja kata nenek ,anak laki ini kiranya bisa diam membisu sambil melihat kepergian nenek berbaju lusuh itu, ia masih tidak mengerti dengan perintah si nenek


kenduri di rumah Pak kikir itupun berakhir para warga desa pulang kerumah,masing-masing Meskipun banyak diantara mereka yang tidak kebagian makanan dan ketika hari Mulai gelap,benar kata si nenek ,hujan rintik-rintik pun mulai turun .


dan anak pak kikir memberitahu ayah nya agar segera meninggalkan rumah nya,Kenapa kita harus meninggalkan Desa ini apakah agar hartaku bisa dijarah, tapi kata nenek itu ,Bagaimana kamu bisa percaya pada pengemis tua itu Apakah kamu sudah tidak waras,Pak kikir malah marah dan menolak nya,meskipun sudah di peringatkan, Hari itu terjadi bukan hanya hujan biasa seperti hujan-hujan sebelumnya.


gagal meyakinkan ayahnya, Anak Pak kikir itu segera memukul kentongan memanggil semua warga ,terkejut mendengar suara kentongan ditengah hujan rintik-rintik para warga pun berdatangan padahal begini memukul kentongan Apa ada yang penting Tanya Warga,


Lalu anak pak kikir menjelaskan kita harus segera meninggalkan Desa ini sekarang juga Warga heran lalu menjawab alasan nya apa dan Kenapa, suara petir dan kilat menyambar ,kalian segeralah pergi dari Desa ini cepat Sebelum terlambat ,anak pak kikir melihat seorang nenek yang tidi ia beri makanan,nenek bukankah kau yang tadi siang Iya benar.


Sekarang pergilah kalian semua dari Desa ini sebelum terlambat,para penduduk desa tidak membantah lagi mereka berbondong-bondong meninggalkan Desa, sementara itu Pak kikir bersikeras tidak mau meninggalkan Desa dia tetap berada di rumahnya ,menjaga hartanya yang melimpah 


Hujan semakin deras disertai kilat yang menyambar-nyambar, pelan-pelan air mulai membanjiri desa tersebut ,ketika air semakin meninggi ,parkir pun mulai panic namun sudah terlambat pak titir tenggelam bersama semua hartanya Pagi harinya dari puncak sebuah bukit para warga desa melihat Desa mereka yang sekarang sudah tenggelam dan berubah menjadi Danau, mereka semua sangat sedih,meskipun masih sedih karena Desa mereka tenggelam para warga desa itu pun segera mencari lahan Baru ,


Kemudian anak pak kikir diangkat menjadi pemimpin desa di lahan baru tersebut, anak pak kikir membagikan tanah

secara adil kepada semua warga para warga sangat menghormati dan mematuhi perintah dari anak pak kikir merekapun bergotong-royong membangun saluran irigasi.


di dalam perkembangannya desa tersebut menjadi Makmur dengan sawah sawah yang subur dan saluran irigasi desa tersebut kemudian dikenal dengan anjuran karena warga yang mematuhi anjuran pemimpinnya dengan sistem pengairan yang baik desa tersebut kemudian bernama Cianjur ,dalam bahasa Sunda artinya adalah air anjuran


Nah sobat mohon maaf  apabila ada sedikit kesalahan dalam penulisan dan lain nya, dalam Cerita Rakyat asal-usul Cianjur kisah dariprovinsi Jawa Barat ini itulah salah satu cerita rakyat atau legenda yang sering kita dengar di masyarakat,mungkin akan berbeda dengan Fakta sejarah atau Bukti – bukti Pembentukan daerah yang di sertai dengan  fakta fakta di lapangan,


tapi setidak nya kita harus mengambil Contoh Positif dari sebuah Dongeng atau Cerita yang di turun temurunkan dari nenek moyang kita,karena pada dasarnya semua mempunyai tujuan Positif agar selalu berbuat untuk kebaikan,Terima kasih



Kay Xaveriuz

I AM JUST A CONTENT WRITER AND BLOGGER WHO LIKES TO SHARE THROUGH USEFUL WRITINGS

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak